Daerah tersebut di bukanya menjadi perkampungan dan lahan pertanian . Sebelum patih itu ke sana , sebelah hutan itu telah ada perkampungan kecil . Untuk sementara waktu patih membangun rumah di sana . Penduduk desa di sana memanggil nya Abang , yang dalam melayu kuno artinya seorang lelaki yang di hormati , dan jika penduduk di sana ingin ke rumah nya selalu berkata ingin ke Tanah abang yang maksudnya ingin ke rumah abang/patih , oleh patih daerah tersebut di sebut Tanah abang Hari berganti-ganti ,minggu berbilang minggu , bulan merajut tahun akhirnya hutan tersebut selesai di buka dan sekarang di sulap menjadi lahan pertanian yang subur dan patih itupun membangun rumah limas di sana .
Melihat tanah yang subur , banyak penduduk meminta izin lagi untuk tempat tinggal atau tanah pertanian ,dan patih pun mengizin kan Setelah selesai membuka lahan saatnya patih menjemput istrinya ,patih pergi menuju Sriwijaya , rumah dan tanah pertanian di titipkanya ke pada penduduk .Patih beserta prajurit yang mengawalnya dan mendampinginya berangkat ke Sriwijaya . Setelah berbulan bulan Patih kembali ke Tanah abang ,kali ini membawa seorang istri dan abdi dalemnya dan beberapah puluh orang prajurit .Dan Patih di angkat menjadi adipati di sana Patih memerintah dengan adil dan bijaksana , rakyat mencintainya dan menyayangi istrinya .
Seiring dengan bergulirnya waktu daeah tersebut semakin ramai sehingga transportasi Sungai lematang semakin ramai . Penduduk pada waktu itu menganut agama Bhuda karena itu patih mebangun vihara sehingga banyak penduduk Sriwijaya yang menetap di dusun itu Kebahagiaan Patih semakin lengkap takalah istrinya melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik jelita dan rakyat menyambut sukla cita atas kelahiran sang putri . Untuk mengungkapkan rasa kebahagiaan patih mengadakan pesta rakyat dan selamatan sekaligus pemberian nama anak tersebut dengan nama Putri Ayu .Singkat cerita Putri Ayu tumbuh menjelma menjadi seorang gadis yang cantik jelita Adipati dan istrinya sangat memanjahkan anak semata wayangnya itu .
Apapun kehendaknya selalu di turuti dan hal inilah yang membuat Putri ayu menjadi seorang putri yang angku dan sombong .Putri ayu yang cantik nan jelita itu tidak satupun gadis dusun itu yang menandinginya dan putir ayu pun menjadi besar kepala . Bak rembulan sudah indah jauh pula , begitulah putri ayu sudah cantik ,padai ,dan kaya pula Pendidikan yang di tempah kepada Putri ayu melahirkan ,kecakapan menulis, menenun ,menari, menyanyi serta memasak keterampilan putri ayu tak di miliki gadis seusianya di dusun itu sehingga inilah yang telah membuat kesombongan semakin bertambah Suatu hari bujang gadis dusun itu tengah bermusyawarah untuk berbagi tugas merayakan pesta panen tahun ini dengan melakukan tarian berpasang pasangan .
Pertemuan bujang gadis tersebut sampai ke telinga putri ayu ,dan pad suatu hari Putri ayu tahu bahwa ia harus berpasangan dengan bujang anak petani warga dusun itu sehingga ia marah ‘…cuihhh tak sudih aku berpasangan dengan dia …!!! Tak pantas anak seorang Adipati menari bersama dengan seorang bujang anak petani miskin seperti kamu …!! “ sambil meludah di depan seorang bujang seraya arahkan telunjuk kepada sang bujang Merah padam wajah sang bujang , sunggu dirinya amat terhina di perlakukan seperti itu apalagi didepan orang banyak meskipun apa yang katakan putri ayu benar adanya “…tapi Putri ayu …hanya dia bujang yang bisa menari dan cocok dengan tuan putri jelas dayang dayangnya ‘’hhuhh , siapa sudi!!! Aku tak mau menari dengannya dan dengan kalian ….aku putri adipati sangat memalukan bila menari dengan bujang dusun ” tegas sang putri , dan aku menari sendiri dan jangan mimpi menari dengan Putri Ayu “… lanjutnya sambil pergi meninggalkan bujang gadis sambil menahan marah . “….keterlaluan sekali dia ….dia pikir kita tidak bisa seperti dia …lihat saja nanti , ancam seorang bujang menggerutu …. tenang kawan !!! Putri ayu kita beri pelajaran , agar ia bisa menghargai orang lain “ seorang bujang tampil . Bagaimana caranya ….?? seorang gadis bertanya ,,”kita pikirkan bersama …” jawabnya Tiba-tiba dari arah belakang seorang gadis langsung berkata “aku punya usul …” biarkan Putri ayu menari seorang diri kita tak mampu menghalanginya dan kita akan buat rencana jebakan .
Tapi saat jamuan makan nanti Putri ayu kita beri jebakan sampai ia terjatuh ….” ungkap seorang Bujang Pada waktu perayaan pesta panen tiba Putri ayu benar-benar menari sendirian gerakanya yang lemah lembut sungguh indah di pandang mata banyak decak kaguan akan kecantikan putri ayu “memang pandai menari lagi cantik …puji seorang bujang Setelah pesta sudah hampir selesai seperti kebiasaan para bujang dan gadis dusun itu sibuk menyiapkan hidangan untuk makan malam .
Dan pada malam itu seorang pangeran tampan datang dari Sriwijaya untuk menyaksikan acara pesta panen sebagai tamu kehormatan . Putri ayu yang mengetahui kedatangan sang pangeran berusaha tampil sebaik-bainya karna mengharapkan dapat jodoh sang pangeran “ inilah jodoh ku yang paling tepat …” pikirnya dan ia bertekad ingin memikat hati sang pangeran Sementara itu di balik Lumbung padi dusun itu di tengah kegelapan dua orang bujang telah mempersiapkan tali jebakan agar saat putri ayu keluar membawa baki makanan saat itulah tali jabakan di rentangkan Dari tempat ruang makanan keluarlah gadis-gadis sambil membawa baki makanan , pada giliran selanjutnya keluarlah sang putri sambil membawa piring makanan berjalan melenggak lenggok sambil menebar senyum dan mengharapkan perhatian sang pangeran .Setelah beberapah saat ia berjalan tiba-tiba …..bbbraak ….!!!! Putri ayu terjerembab ke tanah karna tali jebakan di rentangkan yang sudah di pasang oleh dua bujang tadi …’’’aduuuh’’’pekiknya selanjutnya ”….ppranggg…..’’ piring di tangan putri jatuh dan pecah berkeping keping …. ‘’Ha …ha….ha….!!! suara tawa membahana warga dusun melihat Putri ayu terjatuh …. Wajah Putri Ayu merah padam menahan malu tak di sangka air matanya keluar sambil berteriak…..kurrrang ajar ….!!! Siapa yang mencelakaiku . semua terdiam Sungguh tidak tahu adat ……. Aku tahu kalian celakakan aku karna kali irih “.. putri ayu terisak Karna merasa malu yang sangat apalagi di depan pangeran Putri ayu bersumpa. ‘’!!! seluruh yang berdarah Sriwijaya di sini akan di telan bumi dan yang berhubungan dengan Sriwijaya akan menjadi batu dan lenyap di telan bumi …..kalian tak suka kami maka kami akan pergi ,…tapi kami tak akan meninggalkan tempat ini karna kami yang membukanya dan kami akan menghuni alam gaib ‘’
Dan ketika putri ayu selesai ucapkan sumpanya ia berlari ke tanah lapang sesampai di sana isak tangisnya bertambah ,dan pada saat bersamaan kilat menyambar guntur bersahutan dan…tiba-tiba tanah bergerak merekah , dan bersamaan dengan itu tubuh putri ayu yang cantik jelitah raib di telan bumi di iringi jerit histeris mebahana Bersamaan dengan itu pula rumah-rumah dan kuil- kuil dan vihara tempat pemujaan Budha dan juga benda –benda yang berhubungan dengan Sriwijaya lenyap di telan bumi dan keanehan inipun berlanjut semua orang yang berdarah Sriwijaya yang ikut Adipati termasuk penduduknya lenyap tanpa bekas ,hilang menjadi penghuni alam gaib Ketika hari mulai terang tanpak tanah yang tadinya datar telah berbukit bukit seperti telah menelan sesuatu , namun belakangan baru di ketahui kuil-kuil dan rumah yang menjadi batu dan di telan bumi itu adalah Candi bumi ayu .
Dan akhirnya cerita Putri ayu tersebut tersebar dari mulut ke mulut dan dari masa ke masa dan oleh orang tua di lanjutkan kepada anaknya sehingga tanah Putri ayu lenyap tersebut di sebut penduduk sekarang menjadi Desa Bumi Ayu Sampai sekarang penduduk setempat di sekitar Candi Bumi ayu sangat meyakini cerita tersebut perna terjadi dan meraka sering sebut orang penghuni candi bumi ayu adalah urang silam dan konon di sekitar candi bumi ayu sering terjadi penampakan seorang perempuan seperti seorang putri memakai pakain kerajaan Catatan Legenda ini berasal dari Kantor Perpustakaan Kabupaten Muara enim Sebagai warga Tanah abang penyusun tulisan ini mengharapkan sumbang saran untuk melengkapi nya cerita ini sebagai warisan cerita rakyat Tanah abang yang perlu di lestarikan dan kita banggakan
No comments:
Post a Comment