Wednesday, September 21, 2016

Sejarah pembentukan Kabupaten PALI

Pendopo, Talang Ubi - Akhirnya ketukan palu tanda pengesahan Undang Undang  atas pemekaran 7 Daerah Otonom baru benar-benar terwujud. Perasaan bahagia, bersyukur dan bangga tampak dari masing-masing warga atas utusan yang tergabung dalam pembentukan kabupaten baru bernama Pali. Mereka adalah masyarakat perwakilan 5 (lima) kecamatan yang terdiri dari; Kecamatan Talang UbiKec. Tanah AbangKec. Penukal,  Kecamatan Penukal Utara dan Kecamatan Abab. Hari itu, tanggal 24 Desember 2012 adalah benar-benar hari bersejarah bagi  masyarakat PALIuntuk membentuk kabupaten sendiri.

Rasa sesak yang menggumpal di dada, alhasil terasa terbayar oleh perjuangan.  Tampak pimpinan siding paripurna Marzuki Alie mengetuk palu mengesahkan.  Maka saat itu pulaKabupaten PALI yang  menaungi 5 kecamatan tersebut resmi terbentuk. Tidak kurang 60 kepala desa dan 50 tokoh masyarakat yang khusus datang  ke Senayan, seakan tidak sia-sia. Rombongan yang dipimpin oleh  Iskandar Anwar, SE dan Soemaryono ini terdiri dari para kepala desa  dari 5 kecamatan dan 50 tokoh masyarakat PALI.
"Alhamdulillah,  perjuangan tidak sia-sia. energi sudah banyak terkuras untuk  mewujudkan cita-cita ini. Tidak ada kata lain, pokoknya Alhamdulillah"  tutur Iskandar yang merupakan Ketua Pelaksana Harian Dewan Presidium  PALI. 

Hal senada juga diungkapkan Yurhan, Kepala Desa Talang Bulang  Kec Talang Ubi, "Sangat senang sekali, bisa melihat langsung wakil  rakyat yang memutuskan nasib kita semua, Sebenarnya kami ini masih  lelah sehabis pulang studi banding ke Yogya, tapi begitu sampai ada  berita mau ke Jakarta kami langsung berangkat" tegas Yurhan. Lain  lagi dengan Haris Kawaludin, Kepala Desa Benuang"Asek kerit idak  kease'an lagi saking ribangnye (rasa capek tidak terasa karena  gembira)" ujar Haris dengan dialek khas Penukal.

Keputusan pengesahan kabupaten PALI dan 6 DOB lainnya sebenarnya sudah  bisa diketahui saat Rapat Pembahasan Pemekaran DOB antara Komisi II  DPR RI dengan Mendagri pada malam sebelumnya. Rapat yang dipimpin  ketua Komisi II Agun Gunanjar Gunarsa itu sudah lebih dahulu  menyepakati keputusan tersebut.
"Waktu Ketua Komisi mengetuk palu,  saya lihat jam menunjukkan pukul 20.42 WIB" kata Soemaryono.  Soemaryono sendiri adalah mantan Ketua Pansus Pembentukan Kabupaten  PALI di DPRD Muara Enim tahun 2007. Sepertinya mereka tidak mau  kehilangan momen membahagiakan itu.

SEJARAH KABUPATEN PALI

Pembentukan Kabupaten PALI sendiri dimulai pada tanggal 27 Desember  2004 dengan dibentuknya panitia kecil berjumlah 5 orang diketuai oleh  H. Anwar Mahakil SH, kemudian ditindak lanjuti dengan digelarnya Rapat  Akbar yang diikuti oleh perwakilan desa2 di wilayah kab. PALI pada  tanggal 9 Januari 2005 di Desa Mangkunegara Kec. Penukal. Dalam rapat  tersebut disepakati membentuk Dewan Presidium Pembentukan Kabupaten  Penukal Abab lematang Ilir (PALI) dengan wilayah eks.Kecamatan Talang  Ubi gaya lama. Disepakati pula secara aklamasi menunjuk H. Anwar  Mahakil menjadi ketua umum presidium.Pada tanggal 9 Mei 2007 Bupati  Muara Enim melalui SK nomor 508/KPTS/III/2007 Bupati Muara Enim  Kalamuddin Djinab menyetujui pembentukan kabupaten PALItersebut.
Kabupaten PALI terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Talang Ubi,  Kec. PenukalKec Penukal UtaraKec. Abab dan Kecamatan Tanah Abang  dan 72 desa. Dengan jumlah penduduk 170.143 jiwa. yang berbatasan  langsung dengan Kabupaten asal Muara EnimKabupaten MUBAKabupaten  Musi Rawas dan Kota Prabumulih.

Namun karena berbagai macam permasalahan, pengesahan kabupaten baru  ini sempat tertunda beberapa kali. Menurut catatan KS, pembahasan  Kabupaten PALI ini sempat berbarengan dengan pembahasan pemekaran  Kabupaten Empat Lawang. "Saat itu kita kurang lobby pak, suasana di  DPR RI sekarang juga berbeda" tutur Kotam, Sekretaris Dewan Presidium  dalam suatu kesempatan kepada KS.
Pada bulan Maret 2010, Ketua Umum Dewa Presidium Pembentukan Kabupaten  PALI, H. Anwar Mahakil, SH meminta beberapa anak muda diantaranya H.  Iskandar Anwar, SH untuk ikut bersama memperjuangkan PALI. "Anak muda  punya energi lebih dan lebih gesit" Anwar memberi alasan waktu itu.  Kini Keputusan Anwar tersebut tidak sia-sia.

Saat diwawancarai oleh KS sepulang dari Jakarta, Anwar Mahakil tidak  bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Ini berkat perjuangan selama 10  tahun. Kami memulainya dari tahun 2003. Kami bersyukur anak-anak  kami yang muda sudah memberikan yang terbaik. Negeri PALI itu sangat  kaya, sekarang sarana untuk mengelolanya sudah tersedia, tinggal  bagaimana mengelolanya. Saatnya yang muda membuktikan diri" tutur  Anwar yang juga purnawirawan TNI AD ini.

Kini setelah Kabupaten PALI terbentuk sederet pekerjaan lanjutan sudah  menunggu, bukan sekedar siapa yang jadi Kepala Daerah, tapi bagaimana  mengelola potensi yang ada dan memaksimalkan setiap program agar  memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Seperti yang dituturkan oleh  Mardi, sopir angkutan Simpang Belimbing-Pendopo. "Semoga jalan ke  Pendopo pacak (dapat) mulus, capek tiap hari jalan jelek, berlumpur dan  berdebu, bikin bengek (jengkel) dan rusak mobil" harapan Mardi yang tidak  terlalu muluk dan tidak mudah untuk diwujudkan oleh pemangku  kepentingan.

No comments:

Post a Comment